Rabu, 12 Desember 2012

Ciri-Ciri Akhwat Genit Itu ...


REPOST dari tetangga,
Jemput Aku Menjadi Bidadarimu

Ciri-Ciri Akhwat Genit Itu ...


Nasehat untukku, untukmu, untuk kita...

Akhwat dengan Dakwah abal-abalnya…
Lihat aja kerjaan mereka rapat sampe pulang larut malam, berjuang demi dakwah tapi menelantarkan Iffah (harga diri) mereka.

Akhwat yang Genit itu…
Tuh lihat saja si fulana berteriak tentang dakwah, menggunakan hijab ketika sedang syuro dengan ikhwan, tapi dibelakang masih suka aja ngirim sms “tausyiah” ke ikhwan…

ceeeuuu ile..maksudnya sih nasehat… nasehat apa nasehat tuh Ukh…?? sampe2 kepergok lagi jalan be2an sama ikhwan yg bukan mahramnya.. Astagfirullah... lagi ngapain ukhty?

Akhwat genit itu…
Yang satu ini lebih parah lagi, saking begitu perduli sama palestina…
Nonton nasyid Palestina sampai jingkrak jingkrakan nggak karuan…

Akhwat genit itu…
Wedew… lihat aja tuh akhwat yang jilbabnya panjang buangetttt.. tapi kenapa ya..? kalau habis nonton nasyid terus pada lari histeris, ngantri sama munsyid yang udah jadi thagut… minta tanda tanganlah! Minta foto barenglah! dengan gaya sok imut2nya dgn sang pujaan hati..(kya lagu Kang*n Band ya)… payah dagh!

Akhwat dengan Dakwah abal-abalnya…
Nggak kalah parahnya sama yang lain, retorika dakwahnya sih bagus, eh… pas nikah kerjaannya khawatir melulu, ngak mau sabar nemenin perjuangan suaminya… Akhirnya futurlah si suami yang dulu waktu di kampus asooooy berat semangat dakwahnya. Sekarang udah sibuk NYARI DUIT lantaran ‘TANGGUNG JAWAB’ keluarga…nuntuuuuut terus! ini.. itu.. pusing dech..!

Akhwat dengan Dakwah abal-abalnya…
Kalau umur 20 tahunan akhwat-akhwat ini memang pada jual mahal kalau ada ikhwan yang khitbah, ntar pas umur 25 tahun pada cari yang ideal… ntar kalau ngak dapat-dapat sampai umur 30.. SIAPA AJA DAH! nah tahu rasa lu…sok ideal sih!
ckckck.. jangan sampe deh...

Akhwat dengan dakwah abal-abalnya…
Katanya aktivis dakwah..? katanya teguh menegakkan tauhid..? tapi kok kamu marah ya ukh waktu Aa Gym Poligami..? kenapa oh kenapa..? ada wajarnya siy.. tapi jangan berlarut2 donk....

Akhwat genit itu…
Tuh lihat aja si fulana, kalau ketemu ikhwan yang pendek kecil dan tidak menarik itu pasti JAGA PANDANGAN, busyet dagh pas ketemu ikhwan tinggi putih dan lagi nyelesain S2 itu… bukan cuma mata yang jelalatan tapi hatinya luntur sama thagut perasaan…lebuurr…pyuurrrr… jburr... heu heu heu Hm...*_*

Akhwat genit itu…
Cie ile… peduli banget ukh sama ikhwan…
”Assalamualaikum, af1 akh jaga ksehatan yhuaa, skarang musim ujan looh”
“udah makan belum akh? Jangan telat makan. Nanti mag-nya kambuh.”
eh ngapain berlagak minta pendapat sama ikhwan tentang diri ukhti
“Akh, menurut antum, ana hrus brsikap bgimana sama si A,B,C dll??
“Ana disuruh ta’aruf oleh murabbi. Gmana yaaaa?”
minta pendapat apa cuma ingin diperhatiin aza sama ikhwan… hayo ngaku…ngaku…ngaku…? heu heu heu cling ^_♥

Akhwat genit itu…
Percaya nggak… si fulana itu depan ikhwan doang sok alim, di kos-kosan sih tetap aja telpon – telponan sama oknum tertentu… ku tunggu kau di batas waktu (katanya… heu heu heu.. gubraks.!)

Astaghfirullah...
semoga Allah Azza wa Jalla melindungi kita dari sifat tidak terpuji...
Kuatkan hati ini selalu milik-Mu Ya Allah...
Aamiin

Wallahua’lam bish Shawwab ....

Barakallahufikum ....

Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Rabu, 05 Desember 2012

Pappaseng to ogie (Petuah Bugis)





-Sadda mappabbati ada artinya bunyi mewujudkan kata

 -Ada mappabbati gau artinya kata mewujudkan perbuatan

 -Gau mappabbati tau artinya perbuatan mewujudkan manusia

1. AJA’  MUANGOAI ONRONG,  AJA’TO MUACINNAI TANRE TUDANGENG,  NASABA DETUMULLEI PADECENGI TANA,  RISAPPAPO MUOMPO,  RIJELLO’PO MUAKKENGAU
Artinya :
Janganlah menyerakahi kedudukan, jangan pula terlalu mengingini jabatan tinggi, karena engkau tak sanggup memperbaiki Negara.  Kalau dicari baru akan muncul.  Kalu ditunjuk baru engkau mengaku.
Penjelasan :
Pada hakikatnya, semua orang mencita-citakan kedudukan atau jabatan tinggi, tetapi takdir dan kesempatan membawanya kea rah lain. Akan tetapi manakala keserakahan menjadi tumpuan untuk menggapai cita-cita, maka dalam perjalanan menuju cita-cita unsure moral akan dikesampingkan, bahkan fatal bila ditunjang oleh kekuasaan.  Sebaliknya seorang yang beritikad baik pada umumnya mempunyai harga diri sehingga malu akan mengemis jabatan dan bila diberikan amanah dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

2. TELLU  RIALA  SAPPO :  TAUWE RI DEWATAE, SIRI  RI WATAKKALETA, NENNIYA SIRI RI PADATTA RUPA TAU
Artinya :
Hanya tiga yang dijadikan pagar : rasa takut kepada Tuhan,  rasa malu  pada diri sendiri, dan rasa malu kepada sesame manusia.
Penjelasan :
Rasa takut kepada Tuhan membawa ketaqwaan dan memperkuat iman.  Rasa malu kepada diri sendiri akan menekan niat buruk dan memperhalus akal budi, dan rasa malu kepada sesama manusia dapat membendung tingkah laku buruk dan meninggikan budi pekerti

3. PALA  URAGAE,  TEBBAKKE  TONGENGNGE,  TECCAU  MAEGAE,  TESSIEWA  SITULA’E
Artinya :
Tipu daya mungkin berhasil untuk sementara, tetapi kebenaran tak termusnahkan,  kebenaran tetap akan hidup dan bersinar terus di dalam kalbu manusia.
Penjelasan :
Karena sumber kebenaran datangnya dari Tuhan.  Yang sedikit  mungkin mengalahkan yang banyak untuk sementara karena kekuatan. Akan tetapi yang banyak tidak dapat diabaikan atau dimusnahkan. Yang banyak saja sudah satu kekuatan apalagi yang banyak membina kekuatan.
Adalah tidak mungkin matahari tenggelam di siang hari, seperti tidak mungkinnya memusnahkan kebenaran .
Prinsip Bangsa Bugis




















....................................................
1. Keturunan yang diajarkan bagaimana mempertahankan kehormatan keluarga.
2. Keturunan yang dibesarkan dengan memandang perempuan sebagai simbol kehormatan keluarga.
3. Keturunan yang diajarkan untuk menjaga martabat orang lain dan dirinya sendiri.
4. Keturunan yang diajarkan untuk tidak tunduk kepada orang lain.
5. Keturunan yang ingin bebas merdeka berjuang dan berusaha untuk bertahan hidup.
6. Keturunan yang berabad abad mentalnya telah dibentuk dan ditempa dengan keras oleh gelombang
7. Keturunan yang diajarkan berani menghadapi masalah dan tidak lari dari kenyataan hidup.dan
8. Keturunan yang berani berbicara hanya jika ada BUKTI.
1. ALLUPAI PAPPADECEMMU LAO PADAMMU RUPA TAU
    Lupakan kebaikan yang pernah Anda lakukan terhadap sesamamu

2. ENGNGERANGNGI PAPIJAMU LAO PADAMMU RUPA TAU
    Ingat  keburukan yang pernah Anda lakukan terhadap sesamamu
Kearifan Lokal Bangsa Bugis



Setumpuk wejangan  yang berhamburan di bumi kita ini. Ia bak ratnamutumanikam, dimanapun ia berada maka kaum Bugis berhak  mengaplikasikan untuk itu. 'Sedikit' dari banyaknya mutiara itu adalah kearifan lokal di kalangan Bangsa Bugis atau lebih dikenal dengan istilah "Ada-ada Pappaseng" (Kata/kalimat yang mengandung tuah-tuah) yang lahir dari  moyang Bangsa Bugis. Akan Menjadi nilai luhur yang kemudian bermuara dan membentuk budaya Siri' na Pesse'(Budaya Malu dan Harga Diri). Terakomodir  dan berhulu pada slogan 'Sipakatau' yakni, saling memuliakan.
Berikut diantaranya:
"Iyyapa nari isseng lamunna salo'e na loanna, rekko purai ri atengngai"
Artinya: Luas dan kedalaman sungai itu bisa diketahui ketika telah menyeberanginya.
Maksudnya: Sulit tidaknya suatu pekerjaan akan bisa terukur setelah mencobanya.

" Aja' mucapa'i lempue o ... arung mangkau'. Malempuko mumadeceng bicara, mumagetteng"
Artinya: Jangan sekali-kali Engkau meremehkan kejujuran wahai pemimpin! Berlaku jujurlah, serta peliharalah tutur katamu, engkaupun harus tegas.

"Temmate lempue, temmaruttung lappae, teppettu maompengnge, teppolo massalemoe"
Artinya: Takkan mati kejujuran itu, takkan runtuh yang datar, takkan putus yang kendur, takkan patah yang lentur

Naiya accae' ripatoppoi jekko' aggati alliri, nare'kko tyai mareddu' mapoloi.
(kepandaian yang disertai kecurangan, kelicikan ibarat tiang rumah"bugis makassar", kalau tak tercabut ia patah)

Ritoro'i lempu'E rice'koe', iyakia, iyamua mappattentu lempu'emi ritu.
( pada mulanya kejujuran itu diatasi oleh kecurangan, namun pada akhirnya yang menentukan kejujuran juga)
Tuntu’i paddisengengngE si tanre tanrena, nasaba’ iyyatu paddisengengngE maringeng ritiwi tiwi, riabberangngi pede’ maegai, alena mmalitutuiki’. Naiyya warang parangE matane’ ritiwi riabberanngi cappuui’. idi’pa malitutuiwi.
Terjemahan bebasnya kurang lebih seperti ini, tuntutlah ilmu setinggitingginya, karena ilmu itu mudah dibawa bawa, dan akan berlipat ganda kalau dibagi kepada orang lain. Kalau harta berat dibawa, selalu dijaga supaya tidak diambil dan akan berkurang kalau diberikan kepada orang lain.


”Naiyya ri asengge maradeka, tellumi pannessai: seuani, tenri lawa’i ri olona. Maduanna, tenri angka’i ri ada-adanna. Matellunna, ternri atteangngi lao maniang, lao manorang, lao orai, lao alau, lao ri ase, lao manorang”.
 ”ade’ temmakkiana’ temmakieppo” …”adat tidak megenal anak, tidak mengenal cucu”.
 ”Aja’ muangoai onrong, aja’to muacinnai tanre tudangeng. De’tu mulle’i padecengi tana. Ri sappa’po muompo, ri jello’po muakkengau”
 ”Mappasitinaja atau mappasikoa”
 ”Ri pariaja’i ri aja’e, ri parialau’i rialau’e, ri parimaniangngi ri maniangnge, ri parimanorangngi manorangnge. Ri pari ase’i ri ase’e, ri pariawa’i ri awa’e”.
Paseng toriolota, eppa tanranna to madeceng kalawing ati. Seuani, passu’i ada na patuju. Maduanna, matuoi ada na sitinaja. Matellunna, duppai ada napasau. Ma’eppana, moloi ada na padapi”
Maccai na malempu, Waraniwi na magetteng
”Duami kuala sappo, Unganna Panasa’e, Belo Kanukue”
“Pada Idie Pada Elo, Sipatuo Sipatokkong”
“Akka’i padammu rupa tau natanréréko”
 “Nakko de’ siri’mu engka mussa pessemu”
 “Toddopuli temalara”
 “Nigi-nigi majenggo dena masempajang, iya na diaseng bembe` “
 “Pada laleng teppada upe’ ”
 “Pa’dioloi niya’ madécéng, ritemmadduppana iyamanenna gau’é”
 “Taro ado taro gau”
 ”Ininnawa mitu denre sisappa, sipudoko, sirampe teppaja”

*disadur dari berbagai sumber

Jumat, 30 November 2012

Foto Jelajah Bone, Sinjai dan Malino+Pendakian

Bersama Santri Pesantren Ar-Rahman Tonra-Bone
Pesta Kelapa Muda di Rumahnya Pak Sumardi

Hamparan sawah dan pegunungan (Sinjai Barat)

Menu Makan Malam Sate Ala Malino

Air Terjun (airx kering orangx doang yg tersissa :)

Panen Kol Bersama Warga

Eksotisme Malino

Hamparan Sayur Kol

Bersiap untuk Mendaki

Menuju Pos 1 B

Ibu Penjual BALLO



tulisan ini merupakan Sambungan dari tulisan sebelumnya “curhat daeng bentor” tentang aksi mahasiswa yang kerap menutup jalan, 

Siang itu, menghindari macet akibat Aksi anak Keperawatan di Fly Over, saya sengaja berjalan kaki sekitar 100 meter arah Kantor pengadilan, diantara seliweran pete-pete yang berjalan lambat saya langsung aja masuk kedalam pete-pete yang penumpangnya lumayan banyak, meskipun di dominasi oleh Ibu-Ibu, dengan mengambil posisi ditengah saya melepas tas ransel yang setia menemani saya dengan posisi tas saya pangku, ini menghindari sumpeknya suasana di pete-pete yang ber AC (AnginCendela)ini. 

Sepanjang perjalanan, saya disuguhi hebohnya percakapan wanita di mobil, hemmm bayangkan ajha kalau perempuan uda ngumpul, bakalan keluar semua gosip-gosip dan cerita aneh yang pernah ada#women dilarang protes.

Salah satu yang membuat saya tertarik mendengar ceritanya adalah Ibu yang duduk dipojok ujung bangku dekat pintu.

Dandanan yang menor, gaya bahasa yang khas alias kasar, intonasi suara yang meluap-luap, menjadi satu, bahkan mengalahkan suara type Pak sopir yang mutar lagu dangdut.

Dengan bangga ibu ini menceritakan masa lalunya,dan ternyata kebetulan di mobil itu Ibu ini bertemu dengan sekampungnya, maka bertambahlah cerita itu, ngawur dan tak berujung.

Diawali dengan kisah lama heheheh kayak lagu NGOAH Ajha. Ibu ini bercerita tentang pengalamannya, saat itu di menjadi penjual BALLO atau Tuak bagi orang Bugis Makassar (minuman keras dari air aren), dengan bangganya Ibu ini berceloteh bahwa dulu adalah penjual Ballo, bahkan menjajakan Ballonya lintas Kabupaten, meskipun harus main kucing-kucingan dengan petugas ujarnya.

Anehnya lagi  disela-sela ceritanya, dia ungkap bahwa suaminya adalah anggota TNI (wah parah), yang semestinya jadi contoh.

“bu saya ini keliling kabupaten jual ballo, meskipun kadang dilarang tapi saya melawang” ujarnya berapi-api, Ibu ini juga sempat mengatakan “mana undang-undangnya kalau dilarang jual Ballo”¸ ungkapan ini hampir saja membuat saya tertawa besar, bukti bahwa mecari nafkah itu, Halal dan Haram semuanya bisa di embat.
Diakhir pembicaraannya, Ibu ini juga memiliki putra yang jadi Polisi, yang saat ini bertugas disalah satu polsek di Sul-Sel.

sosok Ibu yang bertanggungjawab dan cinta pada keluarganya, tidak hanya berjuang mendapatkan nafkah namun juga harus bisa menjadi teladan dengan memberikan makanan Halal kepada anak-anaknya.

Lihatlah kasus korupsi hari ini, juga didominasi oleh Ibu-Ibu dengan seabrek aktivitas, meninggalkan anak dini hari, datangpun ketika anak sudah tidur, semuanya demi nafkah namun ujungnya juga berakibat fatal, akibat dihalakannya segala cara.

Sosok Ibu takkan bisa digantikan, betapa besar rsa tanggungjawabnya terhadap keluarga, namun itu akan menjadi lebih baik dan terhormat ketika Rezeki yang didapatkan atau diusahakan melalui jalan yang Halal….

Salam buat Ibu tercinta dirumah maaf anakmu ini jarang pulang  

Makassar 1 Desember 2012 Gd.Primagama Lt III